MIE GODOG JAWA

Mie rebus punya kelezatan berbeda dibandingkan mi goreng atau mi siram. Tambahkan berbagai sayuran untuk isinya. Daging juga akan membuat mi rebus semakin gurih. Pilihannya bisa irisan daging sapi bagian has, ayam, ikan, atau udang.

Untuk sajian berbuka nikmat juga. Apalagi saat musim penghujan. Tambah nikmat. Mie godog jawa atau mi rebus jawa ini sangat mudah sekali mebuatnya. Tidak membutuhkan waktu lama.

MIE GODOG JAWA

Untuk 5 porsi

Bahan :

• 200 gram mie gepeng, rebus
• 200 paha ayam, rebus, suwir-suwir
• 1 buah tomat, potong – potong
• 5 lembar kol, potong – potong
• 75 gram caisim (bisa pakai sawi hijau)
• 1 ½ sdm kecap manis
• ½ sdt kecap asin
• 2 ½ sdt garam
• ¼ sdt merica bubuk
• 500 ml air
• 2 sdm minyak untuk menumis

Bumbu Halus :

• 6 butir bawang merah
• 2 siung bawang putih
• 3 butir kemiri, sangrai
• 5 gram ebi

Cara Membuat :

1. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan ayam. Aduk rata
2. Tambahkan tomat, caisim, dan kol. Aduk sampai setengah layu. Masukkan kecap asin, kecap manis, garam, dan merica bubuk. Aduk rata
3. Tuang air. Biarkan mendidih. Masukkan mi. aduk rata.

Baiklah..tanpa banyak kata, mari kita santap seporsi mie godog ini sampai tuntas.

SAGU KEJU

SAGU KEJU

By Fatmah Bahalwan

Bahan :

• 300 gram tepung sagu ( sagu tani )
• 2 lbr daun pandan
• 100 gram margarine
• 50 gram mentega
• 150 gram gula halus
• 1 butir kuning telur
• 100 gram keju edam, parut
• 50 ml santan kental

Cara membuat :

1. Sangrai tepung sagu dan daun pandan dengan api kecil hingga daun pandan kering. Angkat, dinginkan
2. Kocok margarin dan mentega hingga lembut, masukkan gula, kocok rata. Tambahkan kuning telur, kocok rata. Masukkan keju parut, kocok sebentar saja. Matikan mikser.
3. Masukkan tepung sagu secara bertahap kedalam adonan mentega, aduk rata. Tambahkan santan, aduk lagi hingga rata.
4. Masukkan adonan kedalam kantong plastik segitiga, pasang spuit bintang, semprotkan kedalam loyang kue kering yang sudah dioles mentega.
5. Oven selama kurang lebih 40 menit.

Satu resep untuk sekitar 700 gram.

Karena sedang puasa saya tidak bisa langsung mencicipi kue ini begitu keluar dari oven. Padahal wanginya sungguh mengoda. Sabar…

Dan saat sudah mencicipi komentar saya… ooooo… ini toh kue sagu itu. Dulu waktu saya masih abg saya menyebutnya kue garut, karena saya memang belum mengerti tentang bahan – bahan dari kue ini. Dan selama ini saya pikir bahannya dari tepung garut. Ha..ha..ha.. bodohnya ya. Sekarang saya baru tahu bahwa yang menurut saya dulu kue garut adalah kue sagu. Xixixi…

Ada cerita menarik saat akan membuat kue ini. Yaitu saat pencarian tepung sagu merk Alini. Pada saat memutuskan untuk membuat kue kering ini, saya mencari tahu tentang cara – cara membuatnya. Kendalanya, tentang bahan – bahannya, tentang cara membuatnya, dan tips – tipsnya.

Dan saat saya membaca milis, disarankan memakai tepung sagu Alini untuk hasil yang bagus. Jangan sampai tertukar dengan tepung tapioka. Mulailah saya dan hubby muter – muter mencari tepung ini. Dua toko khusus bahan kue sudah saya datangi, tetapi tidak ada tepung sagu dengan merk tersebut. Aduh…nyari dimana ya. Sambil mengingat dulu pernah beli tapi lupa dimana, pulang dulu ah, ngadem.

Akhirnya mencoba mencari di giant mall. Alhamdulillah… ketemu. Nah ini penampakan tepung sagu alini, jangan keliru dengan tepung tapioka.

Pada saat membuat saya salah membaca resep. Di resep ditulis 300 gram tepung sagu. Kemudian sangrai. Nah kejadian di saya, saya sangrai dulu baru saya timbang 300 gram. Jadinya adonannya keras. Kebingungan pastinya. Dan solusinya saya tambahin jumlah santannya.

Dan agar mudah membentuknya atau menspuitnya, lebih baik menggunakan piping bag atau plastik segitiga yang kecil saja. Berdasar pengalaman saya lebih mudah menggunakan plastik segitiga kecil daripada besar.

Jadi sekali lagi ya, JANGAN LUPA YA BACA RESEPNYA BAIK-BAIK YA